Sebuah dasar murahan diterapkan dalam program perkuliahan di salah satu perguruan tinggi ternama di Amerika Syarikat. Salah satu pensyarah di Arizona State University (ASU) memberikan bonus nilai kepada mahasiswi yang mahu membiarkan rambut ketiaknya tumbuh selama satu semester. Professor Breanne Fahs memberi cabaran itu untuk mata kuliah "Pengajian Gender dan Wanita".
Ia mengajak para mahasiswi yang mengikuti kelas mata kuliahnya untuk tidak mencukur bulu ketiak dan kakinya selama satu semester. Mereka yang mahu melakukannya juga harus menuliskan pengalamannya melalui sebuah jurnal. Dan responnya, banyak mahasiswi yang mengikuti kelasnya menerima cabaran tersebut.
Sebahagian mahasiswa dan mahasiswi Arizona State University berpose mempamerkan bulu ketiak mereka
Menurut salah satu mahasiswi, Stephanie Robinson yang mengambil mata kuliah sang Profesor, ini adalah "pengalaman yang mengubah hidup" dan membuka matanya. "Banyak teman-temanku yang tidak mahu duduk di sebelahku saat mengerjakan tugas dan ibu saya bimbang jika aku berkahwin mengenakan gaun putih dengan memilki bulu ketiak," kata Stephanie. "Aku juga memperhatikan pandangan orang di sekitarku yang merasa jijik dengan bulu ketiakku. Ini membuatku sedar bahawa jika kamu tidak mempunyai penampilan seperti umumnya gendermu maka tubuhmu akan jadi pembicaraan. "
Mahasiswi Arizona State University ini membawa poster yang menegaskan bahawa mereka perlu mempertahankan bulu ketiaknya sampai akhir semester 4 Ogos 2014
Breanne juga mencabar mahasiswa untuk tidak mencukur bulu di tubuhnya mulai dari leher ke bawah. Menurutnya cara yang berkesan untuk mempelajari tentang norma masayarakat adalah dengan melanggarnya dan melihat reaksi orang-orang.
Unik juga kaedah pengajaran sang Profesor ini agar mahasiswanya memahami materi dalam mata kuliah tersebut.(News.com.au)
Ia mengajak para mahasiswi yang mengikuti kelas mata kuliahnya untuk tidak mencukur bulu ketiak dan kakinya selama satu semester. Mereka yang mahu melakukannya juga harus menuliskan pengalamannya melalui sebuah jurnal. Dan responnya, banyak mahasiswi yang mengikuti kelasnya menerima cabaran tersebut.
Menurut salah satu mahasiswi, Stephanie Robinson yang mengambil mata kuliah sang Profesor, ini adalah "pengalaman yang mengubah hidup" dan membuka matanya. "Banyak teman-temanku yang tidak mahu duduk di sebelahku saat mengerjakan tugas dan ibu saya bimbang jika aku berkahwin mengenakan gaun putih dengan memilki bulu ketiak," kata Stephanie. "Aku juga memperhatikan pandangan orang di sekitarku yang merasa jijik dengan bulu ketiakku. Ini membuatku sedar bahawa jika kamu tidak mempunyai penampilan seperti umumnya gendermu maka tubuhmu akan jadi pembicaraan. "
Breanne juga mencabar mahasiswa untuk tidak mencukur bulu di tubuhnya mulai dari leher ke bawah. Menurutnya cara yang berkesan untuk mempelajari tentang norma masayarakat adalah dengan melanggarnya dan melihat reaksi orang-orang.
Unik juga kaedah pengajaran sang Profesor ini agar mahasiswanya memahami materi dalam mata kuliah tersebut.(News.com.au)
0 Komentar untuk "Kolej Ini Akan Memberi Markah Bonus Peperiksaan Bagi Mahasiswa Yang Tidak Mencukur Bulu Ketiaknya"